Senin, 09 Januari 2017

7 Tips Diving di Tulamben

Diving sehingga kegiatan keren untuk mengisi liburan. Tempat di Bali Tulamben diver keharusan. Ini dia tips sebelum menyelam!

Diving dalam kegiatan ini sekarang sedang dicintai unruk mengisi liburan bulan madu di bali. Tapi wisatawan benar-benar mengumumkan diving yang merupakan olahraga yang cukup berbahaya.

Bulan Madu pengalaman dikompilasi dari Bali, Jumat (2017/01/06) menciptakan cara yang aman untuk menikmati diving di Tulamben:

1. Cukup tidur

Jika Anda ingin menyelam, traveler harus cukup kuat. Karena di laut Tulamben, air akan terus bergerak.

Jika seorang musafir tidur kurnag tubuh akan lelah. Belum lagi bahwa olahraga ini membutuhkan keseimbangan di dalam air.

Sangat berbahaya jika traveler sampai ia pingsan di dalam air. Risiko kematian lebih tinggi di bawah air karena mencoba kemudian.

2. Jangan minum soda sebelum menyelam

Ketika menyelam, tubuh akan dipaksa untuk melawan gravitasi. Soda di soda akan membuat tubuh dari gas.

Akan bawah laut sangat berbahaya. Karena menghilangkan gas, traveler bisa muntah di dalam air. Situasi ini sangat berbahaya.

Jadi jika Anda ingin peyelaman, diharapkan bahwa wisatawan tidak minum soda minimal 1x24 jam.

3. Jangan menyentuh terumbu karang

Melihat keindahan bawah laut Tulamben apa-apa tapi menikmati ikan antara terumbu karang. Tapi ada beberapa orang yang tidak tahu atau terumbu karang tidak boleh disentuh.

Mengapa tidak bisa Anda? Karena karang adalah hewan yang sangat sensitif. Ya, karang adalah hewan. pertumbuhannya sangat lambat. Hanya kurang dari 1 cm per tahun.

Belum lagi beberapa karang telah digigit. Traveler yang menyentuh karang dapat menyengat dan mengalami pembengkakan pada kulit. Jadi hati-hati dan wisatawan.

4. Lisensi

Ini adalah bagian yang paling penting ketika Anda ingin menyelam. Bagi wisatawan yang tidak memiliki lisensi tidak perlu khawatir. Untuk wisatawan dapat menyewa panduan snorkling sebagai "teman" atau teman menyelam.

Perlu dicatat terus berkomunikasi dengan Buddy. Anda melakukannya dengan menggunakan bahasa tubuh atau isyarat yang telah disepakati secara internasional.

Seorang pelancong harus dapat menggunakannya, jadi jika ada masalah pendamping akan secepat ini.

5. Periksa situs menyelam

Tulamben memiliki 4 tempat yang indah begitu tarik wisata. Tempat pertama kapal USAT Liberty yang tenggelam di era kolonial Jepang. Lalu ada Taman warna-warni karang Coral dan patung Buddha pada kedalaman 5 meter.

Selain itu ada saluran dan zamrud yang tidak kalah indah. Sayang sekali jika wisatawan hanya menyelam di satu tempat. Wisatawan yang hanya memiliki waktu yang singkat dapat menikmati semua tempat-tempat ini.

Seorang pelancong bisa pergi dari bangkai tempat Liberty dan tempat Coral Garden. Setelah menyelam wisatawan bisa mendapatkan dua tempat sekaligus!

6. Kenali daerah menyelam

Kenali bentuk menyelam akan sangat bermanfaat bagi wisatawan. Tulamben adalah daerah laut yang curam. Jadi wisatawan tidak perlu menyewa perahu untuk pergi ke tempat Coral Garden dan kapal USAT Liberty. Seorang pelancong hanya perlu membuka pintu masuk. Input terbuka diperkenalkan melalui perairan pesisir.

Karena Tulamben adalah pantai yang curam, yang berarti bahwa arus dan gelombang di daerah ini cukup kuat. Seorang pelancong harus berhati-hati dan tetap di pihak mereka. Jika mereka berpisah, wisatawan dapat diseret dan helm menambrak atau karang.

Kapal di bidang kebebasan, traveler harus berhati-hati tidak mengayuh sirip. Karena kondisinya yang karang sangat rapuh ada wisatawan waktu hanya mereka bergantung pada beberapa tempat di sisi kapal.

7. Cobalah menyelam malam

Aku menyelam di malam hari? Tidak perlu khawatir. Jika Anda ingin melihat berbagai wisatawan kehidupan laut bisa mencoba menyelam malam.

Tidak perlu takut karena wisatawan akan dilengkapi dengan senter untuk tetap aman. Melalui malam wisatawan menyelam mungkin melihat makan nokturnal biota. Biota hewan nokturnal yang aktif hanya pada malam hari.

Karang semakin terlihat bersinar di proyektor lentera. Super cantik!

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Angin Laut Selatan. Powered by Angin Laut Selatan